Hari Kasih Sayang

Ilustrasi | bokoword.files.wordpress.com
Tanggal 14 Februari oleh banyak kalangan dirayakan sebagai hari kasih sayang atau Valentine Day, apakah anda termasuk orang-orang yang merayakannya?
Apa maknanya?
Jika merujuk kepada Wikipedia, hari kasih sayang ini, di barat sana memaknai sebagai hari yang dirayakan oleh mereka yang sedang jatuh cinta, dilambangkan dengan simbol hati dan cupid bersayap. Bagi sebagian orang, merayakan Valentine merupakan keharusan, karena disaat seperti inilah dianggap sebagai waktu yang tepat untuk menunjukan rasa kasih dan sayang kepada seseorang yang cintai dan dikasihi.
Haruskah dirayakan?
Dirayakan boleh, tidak dirayakan juga tidak apa-apa. Bahkan sebagian dari kelompok masyarakat terang-terangan mengkampanyekan “Say No To Valentine“. Namun demikian, pun tidak ada larangan resmi bagi kelompok maupun perorangan yang ingin merayakannya. Yang merasa bahwa urgensi merayakan valentine tidak ada, ya tidak perlu merayakannya. Bagi yang memiliki kepentingan dengan Valentine Day, silahkan merayakannya.
Kasih dan Sayang hanya di Valentine Day?
Jika anda benar-benar sayang dengan orang yang anda kasihi, pernyataan tersebut tidak hanya di hari Valentine, bisa kapan saja. Bahkan ketika BAB, anda harus menyatakannya dalam hati. Entah itu terhadap pasangan resmi maupun si sephia. Entah itu orang kedua maupun orang ketiga. Jika anda merayakannya, cukuplah jadikan Valentine Day sebagai hari penegasan kasih sayang. Jika anda tidak merayakannya, tunjukanlah kasih sayang anda sepanjang waktu.
Apa pendapat anda tentang hari kasih sayang? jika berkenan, mari kita berbagi pendapat.
Aku sendiri dan keluarga tidak pernah merayakan hari Valentine, selain tidak terdapat dalam ketentuan Agama yang aku anut, aku selalu mengasihi dan menyayangi keluarga setiap waktu. [mantap nggak?]
Image source : media.kompasiana.com
Setiap hari adalah hari kasih sayang, itu definisi bijak yg paling sering saya dengar Om.
Merayakan kasih sayang memang bisa kapan saja dan dengan siapa saja. Tadi saya merayakannya dengan menulis (plus nyruput kopi hehe)
Merayakan yang manis dan mencatat yg pahit, agar tak terulang lagi..
Salam sayang ya Om 🙂
Yap, kasih dan sayang memang harus di tunjukan setiap hari melalui kata dan perbuatan. Tanggal-tanggal tertentu seperti ini, sebaiknya hanya dijadikan penegasan saja.
@ Mas A’im
Kasih sayangnya sampe krammmas, yaa 😀
@ Om Aldi
Pake krupuk ya, Om. Biar kriuk2 kasih sayang yang dikunyah 😉
Kalau krupuk cepat habis mas, keknya pake dodol garut.
krupuk rambaknya enak lho
#eh ini ngomongin kerupuk apa sih?
Kirimi dunk…
minta ke Kendal
di sini mah ga ada 😛
Kalo menurutku hari kasih sayang bisa dirayakan kapan saja, tanpa harus adanya hari khusus. Bagi yang merayakan juga silakan, yang merayakan juga silakan yang penting tidak saling mengganggu. Aq sendiri tidak berpihak kepada yang merayakan atau tidak merayakan hari valentine, menurutku biasa saja. Kalo ada yang ngasih coklat ataupun hadiah ya diterima saja, wong namanya juga pemberian. Tapi yang jelas dengan adanya hari valentine lebih mendatangkan penghasilan yang berlibat pagi penjual bunga, coklat maupun aksesoris lain penunjang valentine. Sisi negatifnya juga banyak, seperti contohnya kemaren di beritakan adanya pasangan muda-mudi yang kedapatan berbuat mesum untuk merayakan hari valentine. Sepertinya mereka itu yang salah memaknai hari valentine.
Just my opinionn.
Benar bro, kasih sayang bisa kapan dan dimana saja.
Aku belum pernah ada yang ngasih hadiah di hari Valentin…
mau dikirimin? 😛
Ni, udah tahu kok nanya?
saya kemarin belum sempat merayakan, kalau begitu saya rayakan nanti malam atau malam minggu saja, hehe
Kalau malam minggu kelamaan mas, dah kasep. 😀
Kasih sayang terhadap orang yang kita cintai itu wajib hukumnya setiap hari, bahkan setiap nafas kita, namun ketika ada moment tertentu untuk menikmatinya akan memberikan kesan yang berbeda,saya tidak mengucapkan valentine day kepada melati, namun memberikan rayuan setiap sore, dengan gombalan yang membuat dia bikin STMJ setiap sore 🙂
kalau si kecil, bikin surat kepada orang tuanya kalau dia sangat mencintai orang tuanya..
Sesekali contoh sikecil Bli, buat surat untuk melati, tempel di dinding kulkas 😉 isinya : buatkan STMJ untuk nanti malam, pasti maknyussss…
happy valentine dull deh.. salam kenal ya…
salam kenal kembali…
mantap nggak? mantaff banget Mas Aldy 🙂
aku juga gak pernah ikutan merayakan hari valentine
toh keseharian kita dgn orang2 terkasih sudah terlihat melalui kata dan perilaku sehari hari , sesekali memberikan kejutan yg indah, semisal memasak makanan kesukaan mereka atau mengirim pesan yg manis via hape, juga adalah wujud dr rasa kasih sayang, ya kan Mas?
salam
Kan dengan orang terkasih bunda, harus kapan dan dimana saja. Kejutan? ya, kadang-kadang saya juga memberikan kejutan. Tapi lebih sering permaisuri yang memberikan kejutan? yap, kalau habis belanja pasti beli getuk lindri.
kangen getuk lindiri, mau deh klo dikirimi 😀
Tak kirimi getuk lindri, tapi ntar basi…
whuaaaaa….kok komen aku disetrap sama satpamnya Mas…..whuaaa….
(nangis)
salam
Jangan nangis bunda (elus-elus pundak bunda…), sudah dibebaskan kok.
bun, upetinya tadi lupa ga? itu penting klo ke sini xixixi *fintah terosss*
Hahaha…jangan bongkar rahasia dunk Mbak…
Saya gak merayakan Om, karena dalam agama saya tidak ada ketentuan tentang Hari Valentine.. Justru agama saya mengajarkan jika setiap hari itu harus penuh kasih sayang..
jadi kesimpulannya di dalam agama saya Valentine sudah jauh-jauh lebih ada dulu sebelum Valentino memunculkannya
Hahaha…om Lozz datang, tapi gak bawa oleh-oleh, abis gak ngerayain palentin.
Sepakat dan sepaham … bagi saya, yang ingin merayakan silakan merayakan, dan yang tidak setuju tetap hormati yang merayakan. Itu, kan, tanggung jawab moral individu 🙂
Kalau kita yang larang, malah dituduh melanggar HAM. 😀
saya sayang semuanya,dan tentunya setiap hari om..:D
Lea, yap…kalau cuma hari valentine, berarti ada banyak hari yang tidak sayang 😉
Menurutku seharusnyalah manusia itu hidup saling mengasihi satu sama lain tidak hanya pada valentine’s day saja, tapi boleh juga kalo kita ingin mengekpresikan pada hari special seperti valentine’s day ini kepada orang2 terdekat kita, why not ? :-):-)
iya, why not?
jadi ada yg mo ngirimin sesuatu buat saya ga? hahaha
*numpang beken*
Sementara belum ada mbak…ntar, tak lihat jadwal dulu ya [loh?]
Yang mau ya monggo, yang keberatan ya jangan 😉
saya sih ga merayakan
wlo pun merayakan, bakalan sepet dah
secara suami bukan tipe yg romantis juga gitu kan
tapiii
saya kemarin kencan
wlo pasangan kencannya perempuan
tetep aja kan itu kencan hihihiih
jadi ya etok2 e kayak ngerayain palentin deh gitu
pake baju merah2
karena ga punya baju mpink
kesimpulannya saya tidak punya pendapat apapun ttg hari kasih sayang 😛
😆 kencan tidak harus dengan lelaki. Apa gak lutju lihat Ni pakai baju pink.
Kalau gak punya pendapat artinya bisa ya, bisa juga nggak?
wah, ini komen yg merangsang saya untuk aplot foto saya pakai baju pinky????
hmmm *kuatkan iman*
maybe yes maybe no or just maybe 😛
*rambak … rambak … rambaknya om? enak lho … gede2 pula … gurihhh *
Gak kebayang kalau Ni menggunakan baju pink?
*rambak…jangan bikin ngiler….*
Saya kadang merayakan, kadang tidak, malah kemarin saya sibuk main-main di tengah sawah, siapa tahu ada hujan coklat di ladang padi. #iklan banget :D.
😆 kan boleh dirayakan, boleh tidak mas.
Jadi ingat nostalgia manis masa lalu saya. Pas malam valentine, saya dikasih permen oleh cewek yang saya taksir, padahal maksudnya bukan sengaja ngerayain valentine (cuma kebetulan aja) 😉 Tapi kenangan itu rasanya manis sekali dan sangat romantis.
setidaknya mas Iskandar memiliki kenangan indah di hari kasih sayang ini terlepas itu rencanakan atau kebetulan. Masih sering jumpa dengan orangnya mas? 😉
hihihi baru tau ternyata KEPO yak hahaha
KEPO tuh apaan Ni? 😉
Biasa wae aku sama Vday.
Nggak ada yang spesial, meski suka ngucapin juga sih xD
Nggak ada di tuntunan agama? Hari ibu juga ga ada tuh, hari Kartini juga nggak, 17 Agustus juga nggak. 😛