Please…, no more my dear.
Kata orang bijak, cinta pertama tidak pernah terlupakan. Benarkah ? Jawabannya bisa “YA”. “TIDAK”, “MUNGKIN”,”TIDAK TAHU” dan “EMANG GUE PIKIRIN ?”.
Jawaban tersebut mungkin semuanya benar, tergantung kepada masing-masing pribadi yang mengalaminya. Lalu apa kaitannya dengan postingan ini ?
Yesterday or kemarin, sahaya mendapat telepon dari orang yang sudah sekian lama menghilang dari peredaran, jujur saja saya masih sangat ingat segala keindahan yang dimilikinya, tetapi sekarang dia bukanlah orang yang layak saya miliki, why ? karena saya sudah memiliki pendamping lain yang menemani suka dan duka saya selama 20 tahun terakhir.
Sebelumnya dia juga pernah telepon, tetapi tidak begitu saya tanggapi. Dan kemarin telepon paling canggih yang saya miliki berdering malas. Saya lihat nomornya dan ops… kamu lagi-kamu lagi yang lain dong :mrgreen:.
Karena sudah tahu siapa yang menelepon, dengan malas saya “OK” saja, suara lembut itu masih sedikit menyisakan getaran tetapi sudah tidak memiliki pengaruh apapun. Tanpa ba-bi-bu dia langsung bercerita bla…bla…bla…. oh my god, saya bukan tempat kamu mencurahkan perasaanmu lagi. Saya lagi mumet. Jalan terbaik yang saya lakukan hanya diam-diam, tetapi karena ocehannya sudah mengarah kepada rahasia rumah tangganya sendiri dengan berat hati saya menekan tombol “merah” dan tambah mumet, busyeeeettt……
Bukannya tidak mau perduli, bukannya sakit hati ( ach…jadi ingat, ortunya dulu mensyaratkan calon misua-nya harus PNS ), tetapi saya tidak mau terlibat dalam pusaran persoalan lainnya, jika saya mencoba membantu, suatu saat ketemu, potensi untuk salah langkah menjadi semakin besar. Jadi lebih baik tidak.
Jika ada pertanyaan, masihkah saya mencintainya ? saya katakan may-be tetapi hanya sebagai sahabat saja. Kita memang tidak ditakdirkan sebagai pasangan yang boleh memiliki titipan dari Allah SWT berupa buah percintaan, tetapi kita hanya ditakdirkan untuk saling jatuh cinta, tetapi bukan untuk saling memilki. Om saya, Ebiet G. Ade selalu mengatakan bahwa cinta itu tidak mesti bersatu. 😀
Jadi ? benarkah cinta pertama tidak pernah berakhir ?
Image : www.sxc.hu
salut buat Mas Aldy, keberanian sikap untuk menjaga keutuhan rumah tangga. saya sangat sepakat dengan pilihan ini
Mas Narno,
Kalau nggak gitu bahaya mengancam ( walau tidak sepenuhnya, terpulang ke pribadinya juga; untuk jaga-jaga boleh kan ? )
dan semoga saya tidak mengalaminya, karena memang saya pacarannya setelah nikah, jadi aman deh
cinta pertama tetaplah kenangan yang manis, pahit, asam, asin?? tapi itu hanyalah masa lalu saja ya pak Aldy, mungkin wanita itu hanya menganggapnya sebagai sahabat yang bisa mencurahkan segalanya. Tapi kayaknya kalo dah berumahtangga ga pantes ya cerita masalah pribadi keluarga ke orang lain, apalagi mantan pacar..hehe…ada udang di balik batu kali ya…jadi sepakat dengan sikap pak aldy, mending dihindari aja deh
Mbak Intan Rawit,
Kok kayak permen Nano-nano ?
Seharusnya kalau sudah punya pasangan ya curhatnya dengan pasangan masing-masing 😀
masa lalu memang perlu dikenang atau diabadikan, karena masa itu menjadi awal masa kini. cinta masa lalu terkenang tapi sekarang kondisi sudah berubah dan itu yang harus dijalani dengan penuh tanggung jawab.
Antakoe,
Setuju Mas, lebih baik kita menjalani yang ada saat ini dengan penuh tanggung jawab, yang lalu biarlah berlalu.
ingat akan komentar abang tentang, hati – hati dengan cinta karena akan bisa menghancurkan segalanya,
Semuanya tetap kembali kepada masing-masing pribadinya Bli.
Hmmmmm, lagi musim curhat kayaknya 😀
sama pak Aldy cinta pertama saya juga sudah lama menghilang dari lingkunganku kemudian tiba-tiba dia muncul di jejaring sosial facebook saya 🙁
pernah mendapat saran(lupa dari mana) labih baik kita tidak usah mengingat sang mantan apalagi yang sudah berkeluarga jika tidak mau urusannya malah jadi ribet.
Mas Agung,
Memang sebaiknya sih jangan sampai terlibat lagi, khususnya jika dia jug sudah berkeluarga.
ada 2 lagu dalam postingan ini
kamu-kamu lagi by the sister dan EGP by Maia [gag nyambung deh
]
cinta pertma ya? saia udah lupa tuh 😉
Siip dong Jun, kalau cinta pertamanya sudah lupa berarti untuk selanjutnya tetap cinta pertama dunk ?
mungkin saja hehehe
wuah… dia hebat ya… bisa tau nomor mas aldy…. pasti dengan susah payah dia masang mata2….. tindakan yang tepat , mas…. salut ….
Mak Ngah kemana saja sih selama ini ? sibuk ngurusin kebun dibelakang rumah ?
Hmm.. cinta ya.. hmm.. ga berani komen banyak deh. Lha wong diri sendiri aja sedang dihadapkan dg masalah yg di atas 😆
*lari terus ngumpet
Ntar minta satpolpp mencarinya ngumpet dimana 😉
cinta pertama saya udah nikah om malah da punya anak umur 2 tahunan. hahahaha. sebenarnya masih cinta dan sulit melupakannya tapi ah dibawa santai saja. Yang saya kesalkan sich kenapa ya orang tua cinta pertama saya, menjilat air ludahnya sendiri. Until Now, Saya gak tahu jawabannya dan saya gak ingin tahu serta saya gak akan menerima jawaban selogis apapun. Just My Experience and experience is the best teacher. hahahahah
Ow..ow…masih ingat, tetapi tidak ingin lagi kan ?
Jangan deh, yang lain banyak yang antri tuh 😀
Masa saya mau gangu rumah tangga orang om, kayak gak ada gadis perawan lain aja deh [halah]. hahahaha
Yeee, tuh dapat terima SMS dari cewek blingsatan.
Udah bilang aja, curhatnya ke saya aja om, hihihihihi
saya memang lagi buka pelayanan curhat buat para wanita. hahahahah
Tenang, gak bakal mengangu stabilitas keamanan personal, karena faktanya saya memang masih single kayaknya.
Yah…maunya, ntar kalau saya pulang trus dia nagih minta dianterin ketemu sama Deka gimana ? apa nggak berabe urusannya ?
Ah dibawa nyantai aja om. hahahahhah
Yah gimana mau nyantai; kalau permaisuri dirumah unjuk rasa gimana ?
Saia sudah lupa cinta pertama saya, dan cinta saya sekarang hanya utk anak istri keluarga tercinta kakang prabu….
Yah sebaiknya memang seperti itu Adipati, saya sendiri tidak tahu dia mendapatkan nomer HP saya dari siapa.
Ah, saya gelap kalau ngomong beginian. 😀
Nggak lama lagi bakalan terang bro 😉
Makanya pakai philips Mr. Ganda. hahahah
Hmmm, habis gelap terbitlah terang ( RA.Kartini ).
Sudah masa lalu, semua hanya akan jd sebagian cerita lalu yg terpenting kan yg ada sekarang yg mendampingi kita…
Hmmm…
seharusnya seperti itu, masalahnya ada yang tidak mampu menerima kenyataan.