Pria Cantik
Cerita ini berawal dari keisengan seorang teman yang selalu berfikiran bahwa lelaki tidak harus kekar dan berotot. Dari obrolan santai sampai ujung-ujung berubah menjadi debat kusir. Karena malas, saya hanya memasang kuping saja (padahal kuping ini dari sejak lahir sudah terpasang ditempatnya dengan baik dan benar).
Saya sendiri memahaminya secara sederhana, laki-laki memang harus bersih, tidak kumal, tidak harus kekar dan berotot. Tetapi kalau kemudian masalahnya berubah menjadi debat kusir dan akhirnya berantem, mungkin perlu sedikit kekar dan berotot. (*andai saya biarkan mungkin terjadi transaksi pukulan *).
Saya bertanya sendiri, haruskah pria itu cantik?
Setelah berfikir keras akhirnya dapat sebuah kesimpulan bahwa lelaki tidak harus cantik. Trus harus bagaimana?
Tapi cantik boleh nggak ya? boleh, tetapi yang cantik itu isi kepalanya bukan wajahnya, karena kalau wajah yang cantik domainnya pada wanita/perempuan. Domainnya laki-laki ganteng, cuakep.
Celakanya teman yang satu ini hanya cantik wajahnya, bukan isi kepalanya. Menurut ahlinya si teman masuk kategori pria metroseksual. Sudah lazim para pria masuk salon bahkan sampai masuk klinik kecantikan. Mulai dari hanya gunting rambut hingga rejuve.
Lelaki memang harus merawat diri, berperilaku bersih, bertutur yang santun serta berpakaian yang pantas. Tetapi jangan berlebihan, menjadi laki-laki yang ultra-groomed bukan perilaku yang baik, apalagi jika penghasilan kita pas-pasan. Dari sudut pandang yang berasal dari keluarga sederhana, menjadi lelaki cantik bukan tipe saya.
Saya hanya menggunakan beberapa peralatan yang umumnya digunakan oleh laki-laki. Ini dia jenisnya :
- Pisau cukur, pasti karena jenggot dan kumis selalu tumbuh dengan subur.
- Sisir, wajib walaupun rambut sudah mulai menipis.
- Parfum, ada walaupun bukan berasal dari merk ternama.L
- Deodorant+sunblock, sesekali menggunakan jika kelapangan.
- Gunting Kuku, ndak lucu kalau saya menggunting kuku pakai pisau dapur
Saya mencoba untuk mencari-cari, tetapi hanya barang-barang itulah yang ada di meja dalam kamar.
Ada pendapat rekan-rekan blogger mengenai pria cantik ini?
Note : Pria cantik bukan wadam/shemale.
Foto : http://www.sxc.hu
dengan semua peralatan itu, kok sama yah dengan yang sering aku bawa…heheheheh, jadi malu dech…kek cewek…xixixixix
Nggak perlu malu mas, laki-laki juga perlu penampilan yang baik dan wangi. Asal tidak berlebihan.
Lelaki cantik ya nggak papa, yang nggak boleh lelaki yang berperilaku seperti wanita, dan ia menyukainya.
Nurhayadi,
Kalau terlalu cantik juga aneh, sepanjang normal mungkin nggak masalah. Tapi jika berubah menjadi wadam kan cilaka.
Wew….Kalo Saya yg penting rapih n gak urakan, itu sdh cukup koq
Mas Rafi,
Rapi dan sedikit wangi saya kira nggak masalah. Kalau bau apek juga nggak baik.
ada juga sih cowok yang suka facial atau lulur pijat ke salon mas 😀
Sesekali sih nggak apa-apa Mamah, tetapi kalau sudah lebih dari wanita saya kita sudah menyalahi kodratnya 😉
berkunjung dan alhamdulillah, meski saya ndak cantik2 amat, tapi Syifa dan mamahe masih setia dan lengket sama saya . 😀
Ini yang pernting mas, istri dan anak-anak masih tetap sayang. 😉
saya malahan ga pake parfum 🙂
Yang benar Fanz ?
yg saya jaga penampilan yg bersih dan rapi, mskpn cara mendapatkannya tdk dng biaya mahal.
pria cantik? aih…aih..
**utk potong rambut saja saya menghindari salon.. lbh nyaman di barber shop 7000an ha..ha..
He..he….saya juga kalau cukuran tidak pernah kesalon Gus, kalau dilokasi kerja minta bantuan teman yang pandai mencukur saja. Bersih dan rapi menurut saya sudah wajib hukumnya,
Disamping yang lima di atas, saya juga sering maskeran sebelum tidur. Termasuk pria cantik nggak saya?
Seperti belum Mas Sudeska, tapi mendekati 😉
kalau bertemu pria cantik bunda paling takut, takut bersaing dlm keanggunan dan keharuman, 😛
tapi kalau bertemu pria yg cantik isi kepalanya,harum pula aromanya,wah,bisa betah dengarkan dia bicara.
salam
Berarti yang dirumah (mas-nya) masuk kategori yang kedua dok bunda 😀